Glass Box Brand

The new era of brand

FYI, awalnya kami berencana menghabiskan budget kurang lebih 750 juta rupiah untuk melaksanakan launching campaign besar-besaran Men's Republic menuju Republic. It's a big moment for us, an one-way ticket. Harus besar banget, harus festive, harus bikin WOW. Semua orang harus berdecak kagum dengan Republic yang baru ini. 
 
Kemana budget sebesar itu akan kami habiskan pada awalnya?
  • Billboard raksasa di jalan protokol Jakarta selama sebulan
  • 2000 motor dengan papan iklan yang berkeliling Jakarta selama sebulan
  • Belasan macro influencers dan ratusan micro influencers
  • Serta digital ads yang sangat besar
Namun suatu hari, salah satu team Republic bertanya seperti ini kepada Yasa sebagai Founder dan CEO Republic, "Yas, sebenarnya ya... Campaign ini tuh messagenya apa? Meaningnya apa? Tujuannya apa?". Seketika Yasa diam tidak bisa menjawab, "Ya bikin heboh aja!" jawab Yasa.
Berhari-hari pertanyaan itu terus menghantui kami di Republic.
  • "Kok jadi ngga jelas ya mau apa sih sebenernya?"
  • "Malah jadi norak ngga ya terlalu heboh begini?"
  • "Meaningless banget campaignnya..."
  • "Kalo cuma mau bikin heboh, buat apa?"
  • "Rasanya we could do better than this!"
Setelah perenungan yang sangat panjang, diskusi tarik urat tiada henti, akhirnya kami di Republic memutuskan untuk membatalkan semua rencana dengan budget besar tersebut. Kami merasa campaign itu tidak sesuai dengan brand kami yang ingin menjadi brand authentic, purposeful dan speak from the heart. 
 
"Let's back to our roots. Kita bicara aja dari hati ke hati sama seluruh teman-teman kita yang jumlahnya ratusan ribu. Sampaikan sejujurnya, bahwa di Men's Republic kita bikin banyak kesalahan. But it's not the end. Kita mau belajar. Kita mau berubah. Kita mau jadi lebih baik. Sesuatu yang datang dari hati, pasti juga akan sampai ke hati"
 
Akhirnya dari situlah campaign perubahan Men's Republic menuju Republic dengan tagar #GoodByeMensRepublic dimulai pada awal November. Dan ternyata campaign ini meledak diluar dugaan kami. Semua orang mengikuti perjalanan kami. Ketakutan kami tentang membuka seluruh kegagalan akan menjadi bahan cemoohan publik justru tidak sama sekali. Ternyata semua yang dialami kami sebagai sebuah brand, sebenarnya juga dialami oleh banyak teman-teman lainnya. Justru #GoodByeMensRepublic adalah suara mereka yang terwakilkan.
 
Rangkaian cerita #GoodByeMensRepublic justru telah menyentuh hati banyak orang, soal keterbukaan kami soal kegagalan di Men's Republic dan ingin memperbaiki diri di Republic. Kami jujur karena kami telah menerima, mengakui, berdamai dan bersahabat dengan kegagalan. Dan kami tidak ingin sama sekali impress orang lain, kami hanya ingin express diri kami sendiri. Kami percaya, teman-teman semua bisa merasakan ketulusan kami dalam bercerita.
 
Cerita #GoodByeMensRepublic begitu banyak dibahas oleh media cetak, media online, influencers, penggiat local brand, dan teman-teman semua. Terima kasih banyak apresiasinya. Sekali lagi, terima kasih!
 
Satu hal yang menarik, perubahan menuju Republic lewat rangkaian #GoodByeMensRepublic dibahas juga oleh seorang tokoh kreatif yang sangat kami kagumi, yaitu Yoris Sebastian. Sosok Yoris Sebastian banyak membantu kami selama membesarkan brand Men's Republic, dan kami begitu terharu saat beliau menyampaikan ini di instagram pribadinya.
 
 
 
"Ada banyak mega trend baru dari Trend 2022 yang saya dapat dari Trend Watching. Namun Glass Box Brands sempat membuat saya tertegun, tidak yakin apakah di Indonesia bisa ikut trend ini. Tranparansi konon tidak akan terhindarkan menjadi trend global termasuk ke Indonesia. Menurut Trend Watching, konsumen akan lebih suka brand yang terbuka dan berani mengakui kesalahan mereka di masa lalu.
 
Kemarin kita bertemu dan banyak ngobrol seputar Mens Republic dan kini Republic. Keren sekali walau sudah siap dengan dana promosi 750 juta rupiah untuk relaunch new brand dan pasang di berbagai billboard dan videotron lengkap dengan plot twist sebagai gimmick, pada akhirnya memilih jadi Glass Box Brands dengan dana promosi nol rupiah. Saya berharap akan lebih banyak lagi perusahaan di Indonesia yang berani terbuka dan transparan dengan kesalahan masa lalu dan bergerak maju dengan sesuatu yang lebih baik. Ini salah satu contoh storytelling keren yang akan dibicarakan untuk beberapa tahun kedepan." - Yoris Sebastian
 
Ini sungguh menjadi pembelajaran bagi kami, dan mudah-mudahan juga menjadi pembelajaran untuk kamu, teman-teman semua. Pertama, jangan takut dengan kegagalan. Kegagalan adalah hal yang sangat lumrah dalam hidup. Move on. Life goes on. Kedua, berbicaralah, berkaryalah dan bertindaklah dari hati.
 
Wherever you go, go with all of your heart.
 
Republic
Walk Your Way